TAMBANG ULANG - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus mendorong kesuksesan program nasional swasembada daging 2014 dengan menerapkan program pengembangan teknologi peternakan ruminansia besar di Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu (BP3T) Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (16/12/2013). Program ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi dan populasi sapi di Kalimantan Selatan.
Program tersebut berupa pelatihan inseminasi buatan, pelatihan pembuatan pakan awetan, pelatihan pembuatan pakan konsentrat, pembuatan silase, pakan organik, dan pelatihan pembuatan olahan bakso. Pelatihan ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, tentang peningkatan kemampuan SDM termasuk juga kapasitas peternak rakyat.
Selain meningkatkan kemampuan SDM, Menristek juga menyebutkan perlu adanya perbaikan mutu ternak dengan teknologi inseminasi buatan dan embrio transfer. "Ya, dengan adanya teknologi ini diharapkan sapi-sapi yang tadinya kurus menjadi gemuk, dan dengan inseminasi buatan juga bisa menghasilkan ternak sapi yang diinginkan," kata Menristek kepada wartawan.
Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Sabrie Madani, jumlah populasi ternak di Kalsel tahun ini ada 112 ribu ekor sapi dan kerbau. Namun akan ditingkatkan dengan berbagai program yang disebutkan. "Dengan adanya penerapan teknologi dari Kemenristek ini kami optimis dapat meningkatkan populasi sapi dan kerbau di 2014," kata Sabrie.
Namun demikian, jumlah populasi sapi dan kerbau di Kalsel pada 2013 ini mengalami penuruan jika dibandingkan pada 2011 lalu. Dua tahun lalu populasi sapi dan kerbau di Kalsel mencapai 136 ribu ekor.(amr)
ANALISIS : Untuk menolak daging sapi impor, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menerapkan program pengembangan teknologi peternakan ruminansia besar di Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu (BP3T) Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Program tersebut berupa pelatihan inseminasi buatan, pelatihan pembuatan pakan awetan, pelatihan pembuatan pakan konsentrat, pembuatan silase, pakan organik, dan pelatihan pembuatan olahan bakso, menurut saya program ini sangan baik untuk para perternak sapi, selain menambah pengentahuannya, juga bisa untuk meningkatkan populasi dan kualitas daging sapi yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan perternak sapi itu sendiri.
SUMBER : http://techno.okezone.com/read/2013/12/16/56/912871/teknologi-anti-impor-daging-sapi-sambangi-kalsel
Kamis, 02 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar