JAKARTA - Desember, iklim Indonesia tengah berada dalam musim penghujan di berbagai daerah. Namun di Jakarta, bagi sebagian warganya musim penghujan menjadi momok yang dapat berubah banjir lebih dari satu meter, dan bahkan dapat menelan korban jiwa. Untuk itulah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Namun untuk saat ini teknologi tersebut belum digunakan oleh BPPT untuk menghindari Jakarta dari banjir yang akan melanda. Kepala Bidang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan, Tri Handoko Seto, mengatakan sampai saat ini teknologi itu belum diterapkan di Jakarta lantaran masih menunggu surat perintah dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, untuk melakukan rekayasa cuaca.
"Untuk saat ini kami sedang dalam persiapan dan masih menunggu surat dari Gubernur DKI Jakarta. Jika gubernur sudah mengirim surat, akan segera kami laksanakan," kata Seto kepada Okezone melalui sambungan telefon, Kamis (19/12/2013). Seto juga menambahkan, seharusnya penerapan TMC ini sudah dilakuan pada awal Desember kemarin sebagaimana yang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Namun hingga kini belum ada keputusan dari gubernur untuk menerapkan teknologi seperti disebutkan.
Jika TMC sudah diterapkan kelak, BPPT akan melakukan rekayasa cuaca untuk memindahkan hujan selama setiap hari di musim penghujan. Seto memperkirakan penerapan akan terus dilakukan hingga cuaca dianggap tak dapat menimbulkan banjir. Bulan Maret adalah akhir yang dirasa pas untuk menghentikan program TMC ini.
Seto juga mengatakan, teknologi ini dilakukan untuk mengurangi jumlah curah hujan yang ada di Jakarta dan wilayah sekitarnya seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok. "Di Bogor juga dilakukan, kalau di Bogor hujan deras kan aliran airnya menuju ke Jakarta," tutur Seto. Dikatakan olehnya, pengurangan curah hujan akan dilakukan sekira 30 persen dari curah hujan alami. Dan juga perlu diingat, dengan teknologi ini bukan berarti cuaca Jakarta pada musim penghujan menjadi cerah serta terang benderang. "Hujan tetap ada, tapi curah hujannya jadi berkurang," pungkas Seto. (amr)
JAKARTA - Desember, iklim Indonesia tengah berada dalam musim penghujan di berbagai daerah. Namun di Jakarta, bagi sebagian warganya musim penghujan menjadi momok yang dapat berubah banjir lebih dari satu meter, dan bahkan dapat menelan korban jiwa. Untuk itulah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Namun untuk saat ini teknologi tersebut belum digunakan oleh BPPT untuk menghindari Jakarta dari banjir yang akan melanda. Kepala Bidang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan, Tri Handoko Seto, mengatakan sampai saat ini teknologi itu belum diterapkan di Jakarta lantaran masih menunggu surat perintah dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, untuk melakukan rekayasa cuaca.
"Untuk saat ini kami sedang dalam persiapan dan masih menunggu surat dari Gubernur DKI Jakarta. Jika gubernur sudah mengirim surat, akan segera kami laksanakan," kata Seto kepada Okezone melalui sambungan telefon, Kamis (19/12/2013). Seto juga menambahkan, seharusnya penerapan TMC ini sudah dilakuan pada awal Desember kemarin sebagaimana yang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Namun hingga kini belum ada keputusan dari gubernur untuk menerapkan teknologi seperti disebutkan.
Jika TMC sudah diterapkan kelak, BPPT akan melakukan rekayasa cuaca untuk memindahkan hujan selama setiap hari di musim penghujan. Seto memperkirakan penerapan akan terus dilakukan hingga cuaca dianggap tak dapat menimbulkan banjir. Bulan Maret adalah akhir yang dirasa pas untuk menghentikan program TMC ini.
Seto juga mengatakan, teknologi ini dilakukan untuk mengurangi jumlah curah hujan yang ada di Jakarta dan wilayah sekitarnya seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok. "Di Bogor juga dilakukan, kalau di Bogor hujan deras kan aliran airnya menuju ke Jakarta," tutur Seto. Dikatakan olehnya, pengurangan curah hujan akan dilakukan sekira 30 persen dari curah hujan alami. Dan juga perlu diingat, dengan teknologi ini bukan berarti cuaca Jakarta pada musim penghujan menjadi cerah serta terang benderang. "Hujan tetap ada, tapi curah hujannya jadi berkurang," pungkas Seto. (amr)
ANALISIS : Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), karena pada dasarnya hujan buatan merupakan aplikasi dari suatu teknologi. TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah (diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescense) atau proses pembentukan es (ice nucleation). Saat ini TMC menjadi salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana yang ditimbulkan oleh karena adanya penyimpangan iklim/cuaca. TMC bukanlah hal baru di dunia, karena teknologi ini sudah dipakai oleh lebih dari 60 negara untuk berbagai kepentingan. di Indonesia sendiri masih belum dilaksanakan, masih menunggu keputusan dari Gubernur DKI Jakarta.
SUMBER : http://techno.okezone.com/read/2013/12/19/56/914700/penerapan-teknologi-pemindah-hujan-siap-beroperasi
Kamis, 02 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar