DEFINISI
Kata "budaya" pertama
kali muncul pada tahun 1871. Kata ini kemukakan oleh Edward B. Tylor yang
merupakan seorang antropologis. Menurut Tylor, budaya adalah sekumpulan
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan kapabilitas serta
kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau
komunitas tertentu.
Dan budaya dalam
organisasi secara sederhana didefinisikan sebagai nilai-nilai yang dianut serta
cara bertindak organisasi berikut para anggotanya terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan pihak luar.
Menurut pandangan
Davis (1984):“Pengertian budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan
nilai-nilai organisasionalyang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh
organisasional sehingga polatersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi
dasar berperilaku dalam organisasional”. Budaya organisasi merujuk kepada suatu
sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggotaanggota suatu
organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya.
Menurut Robbins (2003) pengertian budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Sistem makna bersama ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh suatu organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan mempersepsikan karakteristik dari suatu budaya organisasi, bukan dengan apakah para karyawan menyukai budaya atau tidak.
Schein (1981) dalam
Ivancevich et.al., (2005) mendefinisikan budaya sebagai suatu pola dari asumsi
dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat
belajar menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah
berjalan cukup baik untuk dianggap valid, dan oleh karena itu, untuk diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan
berperasaan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya.
Dari pengertian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem
bersama yang meliputi keyakinan, nilainilai dan perilaku kelompok yang
membedakannya dengan organisasi lain. Terdapat tujuh karakter utama yang
menjadi hakikat dari budaya organisasi seperti inovasi dan pengambilan resiko,
perhatian terhadap detail, orientasi terhadap hasil, orientasi terhadap individu,
orientasi terhadap tim serta agresivitas dan stabilitas.
FUNGSI BUDAYA
ORGANISASI
Budaya organisasi
memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi adalah sebagai
tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya.
Robbins (2003)
menyatakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi,
yaitu:
- Budaya mempunyai suatu peran
menetapkan tapal batas, yang artinya budaya menciptakan pembedaan yang
jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
- Budaya membawa suatu rasa
identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya
komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
- Budaya memantapkan sistem
sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
suatu organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa
yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
- Budaya berfungsi sebagai
mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta
perilaku para karyawan.
Menurut The Jakarta
Consulting Group fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
- Sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan.
- Sebagai alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi.
- Sebagai identitas organisasi
- Sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi.
- Sebagai representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut.
- Sebagai motivator yang kuat bagi para anggota organisasinya.
- Sebagai pedoman gaya kepemimpinan yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
- Sebagai Value Enchancer
TIPOLOGI BUDAYA
ORGANISASI
Pengertian Tipologi
merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata
kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya
organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada
di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi
organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi
silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam
organisasi.
Jenis kekuasaan dan
keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2.Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3.Tim Bisbol
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
DAFTAR PUSTAKA :
- Ismangil Wagiono. A Strategic Management Approach Corporate Culture Organization Culture.2001. Jakarta.
- Dr. Edy Soetrisno, M.Si, Budaya Organisasi, 2010. Prenada Media Group. Jakarta