Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 03 Mei 2013

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


    Di dalam kehidupan manusia selalu dihadapkan deengan banyak pilihan serta harus memutuskan pilihan tersebut yang baik baginya atau orang lain. Pengambilan keputusan juga melalui tahap-tahap pertimbangan dan untuk tujuan yang jelas, meskipun keputusan yang diambil terkadang tidaklah tepat.

Definisi
    Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat (Brinckloe,1977)
situasi pengambilan keputusan yang dihadapi seseorang akan mempengaruhi keberhasilan suatu   pengambilan   keputusan. (Matlin ,1998)
Seseorang dituntut untuk mengambil keputusan secara tepat ketika dia berada dalam situasi terdesak, seseorang juga harus menganalisa, mempertimbangkan, memprediksi serta yang terakhir mengambil keputusan itu sendiri. Dalam kondisi tersebut, reaksi setiap individu tentunya berbeda-beda tergantung kondisi individu tersebut.


Dasar Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan Rasional

            Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

            Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
            Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

     Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

            Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
            Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

            Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
            Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

Jenis Pengambilan Keputusan

Dalam manajemen keputusan dikategorikan dalam dua jenis yaitu
keputusan terprogram (programmed decisions)
keputusan tak terprogram (nonprogrammed decisions).
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.(G. R. Terry)
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. (Claude S. Goerge, Jr)

Keputusan terprogram adalah merupakan “keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu. Setiap organisasi mempunyai kebijakan tertulis atau tidak tertulis yang mempermudah pengambilan keputusan dalam situasi yang berulang-ulang dengan membatasi ataupun dengan cara meniadakan alternatif.
Sebaliknya, keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika suatu masalah jarang sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh suatu kebijakan atau sedemikian penting sehingga memerlukan perlakuan khusus, maka masalah tersebut harus ditangani dengan suatu keputusan tidak terprogram.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut George .R Terry, yaitu :
a)   Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b)  Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c)  Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih     mementingkan kepentingan organisasi.
d)  Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e)  Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f)    Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g)  Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h)  Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i)   Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.



Daftar Pustaka
Terry, George .R. & Winardi.  1986. Asas-asas Manajemen.
Salusu, J. 2004. Pengambilan Kepts Stratejik.
Schroeger, Roger. G.  1994. Manajemenn Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar